Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yag ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih di dominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tamanan lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang, berber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.
Jenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khasanah budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisional dengan ciri kekhususannya sendiri.
II. Ungkapan sebuah Filsafat Hidup.
Dilihat dari segi perkembangan batik di Indonesia berkaitan dengan perkembangan Kerajaan Mataram dan Kerajaan Majapahit sampai kerajaan sesudahnya. Dalam catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa Kerajaan Mataram, kemudian pada masa Kerajaan Solo dan Yogyakarta.
III. Ungkapan Rasa.
Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang besar, Bangsa yang patut bersyukur Atas limpahan Anugrah Sang Pencipta dengan bumi alamnya yang indah,Kekayaan alam melimpah dan penduduknya multi etnis. Yang kesemuanya membawa berbagai pengaruh pada kehidupan masyarakat dan memiliki berbagai beberapa kebudayaan yang diantaranya adalah Nuansa Keindahan Seni Batik Tulis yang patut kita lindungi, kembangkan, dan memanfaatkan serta mengenalkan warisan budaya yang memiliki nilai-nilai dan bermanfaat bagi kehidupan bangsa. Warisan budaya ini kita dapatkan sejak dari jaman kerajaan-kerajaan dulu kala,sejak masa pra sejarah nenek moyang kita.
Pengertian Batik.
1. Celup Rintang.
Batik adalah seni gambar diatas kain untuk pakaian yang dibuat dengan teknik resist menggunakan material lilin. Kata batik berasal dari bahasa Jawa yang berarti menulis. Teknik membatik telah dikenal sejak ribuan tahun yang silam. Tidak ada keterangan Sejarah yang cukup jelas tentang asal usul batik. Ada yang menduga teknik ini berasal dari bangsa sumeria, kemudian dikembangkan di jawa setelah dibawa oleh pedagang India. Batick, batic, bathik, batik, batique dan batek serta batix adalah dengan sebutan lain kain batik. Saat ini batik bisa ditemukan dibanyak negara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, India, Sri Lanka dan Benua Afrika.
Walaupun demikian, batik yang terkenal di Dunia adalah batik yang berasal dari Indonesia.
2. Kain.
Para pembatik tradisional biasa menggunakan bahan kain mori atau kain putih yang dipergunakan dari hasil tenunan sendiri. Kain ini dibuat dari benang kapas.
Permukaannya halus dengan tetal tenunann yang tinggi. Mori yang terhalus adalah primissima, kemudian prima, lalu biru dan terakhir blacu tipis. Namun sesuai dengan perkembangan teknologi pertekstilan maka sekarang terdapat pula bahan dasar batik berupa kain woll dan sutera.
VI. Teknik dan Proses Batik
Teknik batik menyertakan zat pewarna dan kain sebagai obyek. Melalui proses teknis inilah ragam hias ditampilkan pada kain. Adapun ciri khas batik adalah penggambaran corak. Hal ini membutuhkan imajinasi bentuk penggambaran corak.
1. Batik Tulis dan Batik Cap
Ditinjau dari teknik pembuatanya, terdapat 2 macam batik yakni batik tulis dan batik cap. Keduanya memiliki rancangan, proses produksi, dan ciri-ciri masing-masing :
a.) Batik tulis ialah batik yang dihasilkan dengan cara menggunakan canting tulis sebagai alat bantu dengan meletakan cairan malam pada kain. Canting tulis sebagai alat menggambar, tepatnya untuk menuliskan cairan malam pada kain dalam membuat corak , mampu melukiskan ragam hias paling rumit sesuai dengan ketrampilan pembatik. Alat ini terbuat dari tembaga ringan, mudah dilenturkan, tipis namun kuat, dipasangkan pada gagang buluh bambu yang ramping. Bagian tembaga tempat menampung cairan malam berbentuk seperti teko kecil dan mempunyai corong berlubang dalam berbagai bentuk ukuran sebagai lorong tempat mengalirkan cairan malam.
b.) Batik cap ialah batik yang diproses menggunakan canting cap, menggantikan canting tulis dalam menerapkan cairan malam pada kain. Pemalamannya relatif cepat dibandingkan dengan proses pemalaman batik tulis.
2. Kain
Kain yang dipakai pembatik tradisional biasanya menggunakan kain mori.
3. Malam (Lilin) dan Pemalaman.
Pemalaman adalah proses penggambaran corak diatas permukaan kain menggunakan malam cair sebagai bahannya dan canting tulis atau cap sebagai alatnya. Proses pemalaman ini didahului dengan Pemolaan.
4. Warna dan Pewarnaan
Pewarnaan dimulai setelah kain melalui proses pemalaman. Proses ini dilakukan untuk memberi dan mengubah warna, memperjelas bentuk, rincian, perlambangan, dan ciri ketradisian, memperkuat nilai estetika sekaligus menyatakan nilai ekspresi.
Pewarnaan ada 2 macam jenis warna yaitu warna alam dan warna buatan.
Teknik pewarnaan ada 2 macam yaitu :
a.) Teknik pencelupan yaitu mewarnai kain dengan memasukkannya kedalam air yang mengandung zat pewarna.
b.) Pencoletan yaitu memerlukan perendaman tapi membutuhkan toleransi resapan zat warna dalam keadaan dingin yang lebih besar dari daya hisap kain.
5. Penghilangan Malam
Proses penghilangan malam atau melorod dilakukan dengan merendam kain dalam air yang mendidih, yang terus menerus dipanaskan, yang dicampur dengan larutan kanji atau soda abu.
V. Tujuan Membatik
Batik memiliki fungsi fisis selain mengungkapkan nilai artistik yang memberikan kepuasan batin. Namun sesuai dengan bergulirnya waktu dalam tempaan situasi dan kondisi. Batik menjadi salah satu komoditas perdagangan yang diminati hingga kini.
VI. Fungsi Batik
Salah satu fungsi batik ialah sebagai busana kebesaran keluarga kraton dan keperluan adat seperti upacara kelahiran, perkawinan dan kematian. Perkembangan fungsi batik selanjutnya berkembang kedalam berbagai bidang kebutuhan busana, perlengkapan rumah tangga dan arsitektur.
VII. Lingkup ragam hias batik
Ragam-ragam hias batik teramat banyak jumlahnya dan hadir dalam ungkapan senirupa yang sangat beragam baik dalam variasi bentuk maupun warna. Hal tersebut menjadikan setiap daerah pembatikan tampil dalam ciri-ciri khasnya masing-masing.
Yang diantaranya adalah :
* Batik Kuno Pagi Sore
Posting Komentar